Lawan Umno : Sajak Rendra yang semua kena tengok | Cenangau Daunkari

Iklan Top

Rabu, Jun 17, 2009

Lawan Umno : Sajak Rendra yang semua kena tengok

Terima kasih kepada Kulub Sakah. Aku yang hanya baru tahu membaca tahun 1971 memang tak pernah dengar sajak Rendra, cuma sekadar mendengar nama dan membaca puisinya.

Dalam blog dia, kulub sakah ajak anak muda dengar sajak ni, tapi aku nak ajak jugak bekas mahasiswa era 70an supaya tengok sajak ni, bekas mahasiswa era 70an yang sekarang ni ramai yang jadi individu utama dalam politik negara. Yang tak berkesempatan jadi mahasiswa tahun 70an pun patut dengar, baru kita tau apa yang depa pernah jadi mahasiswa tahun 70an tau satu masa dulu.



Untuk yang terpaksa guna line internet yang slow macam aku (celaka punya berukband) boleh download guna link kat bawah ni

http://vp.video.google.com/videodownload?version=0&secureurl=qAAAAPEbdexZYqODP9Nt5kZfcH3PH-yb5WxuKwhokpqcQAgQnM0LjSkDIL7X3F5QhnCU-1rPTYpT-CXVJruglWioiVdtiAdIThocSmgoYrnWOPcQle8i8mZd49l704WpRC02CsvVyS8PFA2oCRVd13HAHzaIEiw9Q5Y4fW8QkJwZPXryZtL4yBJU4ji-GOAdMv2TXEb8_nxKDNEcBLb2zFo00TlezA4N23ucvWigHKu2TX_q&sigh=7pEHeRe4jQGDkvQbZEK-HjUj3ic&begin=0&len=86400000&docid=0&OBT_fname=videodownload.flv
file flv size 9.42Mb


Sajak Pertemuan Mahasiswa

Matahari terbit pagi ini
mencium bau kencing orok di kaki langit
melihat kali coklat menjalar ke lautan
dan mendengar dengung lebah di dalam hutan

lalu kini ia dua penggalah tingginya
dan ia menjadi saksi kita berkumpul di sini
memeriksa keadaan

kita bertanya:
kenapa maksud baik tidak selalu berguna
kenapa maksud baik dan maksud baik bisa berlaga
orang berkata : “kami ada maksud baik”
dan kita bertanya : “maksud baik untuk siapa?”

ya!
ada yang jaya, ada yang terhina
ada yang bersenjata, ada yang terluka
ada yang duduk, ada yang diduduki
ada yang berlimpah, ada yang terkuras
dan kita disini bertanya:
“maksud baik saudara untuk siapa?
saudara berdiri di pihak yang mana?”

kenapa maksud baik dilakukan
tetapi makin banyak petani kehilangan tanahnya
tanah – tanah di gunung telah dimiliki orang – orang kota
perkebunan yang luas
hanya menguntungkan segolongan kecil saja
alat – alat kemajuan yang diimpor
tidak cocok untuk petani yang sempit tanahnya

tentu, kita bertanya :
“lantas maksud baik saudara untuk siapa ?”
sekarang matahari semakin tinggi
lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala
dan di dalam udara yang panas kita juga bertanya :
kita ini dididik untuk memihak yang mana ?
ilmu – ilmu diajarkan disini
akan menjadi alat pembebasan
ataukah alat penindasan ?

sebentar lagi matahari akan tenggelam
malam akan tiba
cicak – cicak berbunyi di tembok
dan rembulan berlayar
tetapi pertanyaan kita tidak akan mereda
akan hidup di dalam mimpi
akan tumbuh di kebon belakang

dan esok hari
matahari akan terbit kembali
sementara hari baru menjelma
pertanyaan – pertanyaan kita menjadi hutan
atau masuk ke sungai
menjadi ombak di samodra

di bawah matahari ini kita bertanya :
ada yang menangis, ada yang mendera
ada yang habis, ada yang mengikis
dan maksud baik kita
berdiri di pihak yang mana !

(jakarta, 1 desember 1977)
*Sajak ini dipersembahkan kepada para mahasiswa universitas indonesia di jakarta dan dibacakan di dalam salah satu adegan film “yang muda yang bercinta” yang disutradarai oleh Sumandjaya

*Dari kumpulan puisi “potret pembangunan dalam puisi” (pustaka jaya – 1996)

Baca lagi sajak Rendra di sini

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...